Kebumen.com, kamis,8 juni 2017.
Indonesia yang merdeka 17 agustus 1945, mulai di rongrong oleh sekelompok masyarakat dengan mengubah pancasila dengan khilafah.Bukan hanya itu, tindakan kelompok intoleran, dengan kekerasan dan tak ber-pancasialis akan merebut kemerdekaan RI.
Berikut catatan Eko Wahyudi kebumen mengikuti jalannya diskusi Jaga Indonesia dengan tema " Jangan Ganggu Indonesia" di resto Kartika Jakarta kamis,8 juni 2017.Diskusi ini menghadirkan 3 pembicara, M Sobari (budayawan), Boedi Djarot ( Jaga Indonesia ) dan Peter Kasedan (Akademisi),berikut proses diskusi tersebut.
Sobari, diawal prolognya acara ini dari awal saya tahu tidak ada banyak, bagi saya sedikitnya peserta ga papa. mereka meracuni sumur sumur kehidupan bangsa dikampus kita para mahasiswa diberi idiplogi khilafah anti pancasila ,dimasyarakat tidak hormat dengan kyai dan tidak pasang bendera merah putih. Mereka kaum radikal akan membawa negara khilafah...komunis pada waktu itu kalah dg HTI sekarang.mereka masuk kampus, masyarakat
.pks, tapi kini nyaman.makanya kita dukung pemerintah Jokowi untuk mendukung pembubaran HTI.karena pasalnya mengganti haluan negara...!!, kata M.Sobari mantan pimpinan Antara jaman pemerintahan Gus Dur.
Sobari menambahkan, mereka kaum radikal kita kawal dan tidak boleh suatu alasan untuk berhak dan tidak boleh hidup Indonesia.HTI dan kelompok radikal ibarat orang tamu sedang nginap di rumah kita,tapi tamu itu mau merusak keluarga kita.kita sebagai pemilik keluarga.harus usir tamu itu ...!! Jangan Ganggu Indonesia Ku.artinya seluruh gerak yang strategis...!! Kita ini sebagai warga negara yang hadir harus jadi komandan dan militan...kita sudah kalah stratetegi, kalah langkah.hanya kekuatan kita pemerintah sudah membubarkan HTI ,"pesan Sobari
Pembicara selanjutnya Boedi Djarot, saya jadi korban dan saya merasa sakit di linjak injak bangsa kita.Jaga Indonesia merupakan kata batin rakat Indonesia yang ditindas oleh mereka orang tolol.kita di kafirkan diam saja, pancasila kita di pantat pantatin kita diam saja, presiden kita di cap PKI kita diam saja." kata Boedi Djarot yang budayawan mencipatakan lagu anti korupsi groip musik RAK band.
Lanjut Boedi Djarot salahsatu inisiator Jaga Indonesia,Kami dihina di negara merdeka..!!! Kita rendahnya kita. Bayangkan di negeri hukum kita diam saja..".kata Budi Djarot pemateri kedua dalam prolognya diskusi.
Budi Djarot, menambahkan," maukah anak kita tidak kembali ? istri kita pergi ga kembali.? .ayah kita pulang dengan darah.mereka kaum jihad..kita jangan takut..kita punya keberanian....kita punya lawan mereka..!.Tegas Boedi Djarot.
Peter Kasedan (sejarawan) pembicara ketiga ,mengatakan negara bangsa founding father Indonesia berdepat tentang cara dan dasar kemerdekaan Indonesia. Misal dasar bangda menurut Sukarno ada 3 dasar Indobesia, memandang nasionalisme (Cipto mangunkusumo),agamisme (cokro Aminoto )dan marsisme (Samaun).
Negara sekuler dan kompromi dua pihak, th 57 perdebatan muncul lagi..kita membahas landasan 4 kali jaman belanda, jaman jepang, jaman 45, jaman reformasi.Saya ingat partai besar PBB dan PPP sebagai partai mendorong piagam jakarta.partai PKS yang akan meneruskann negara islam,papar Peter.
Peter, menjelaskan," ada 3 orang yang memberikan nama Indonesia.bangsa lahirbsetelah bangsa..setelah state..kalau kami akademisi lahir negara baru.Nation state lama Toraja, jawa,bminangkabau jawa..nah nation state baru kita bernama Indonesia.
Pidato sukarno 1 juni 45 lahir Pancasila merupakan kesepakatan politik bangsa Indonesia sebagai harga mati.," kata Peter.
Rencana Jaga Indonesia akan mendeklrasikan dengan 17 tokoh nasional di bulan agus memperingati kemerdekaan RI.(kbm.com.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar