![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpE7DFQzPpEkcgLMDVgBqkSBfuwhivhibnxeZIHlignAWyThEffBPwqyH0GIA2Nlhy-bY8dp36abfhVpyswj0UobqQQBUkwDoavXIYqdwWC8DEVSxubah7RkdlR4dOCUlBlmohn3AL3Opz/s320/jetisd+3.jpg)
Desa Wisata menjadi destinasi budaya bangsa Indonesia yang plural dan mengagungkan tradisi lokal. Destinasi budaya bagian kekuatan untuk mengangkat potensi menuju desa dan warga desa berdaulat. serta menjadi solusi kebangkitan desa, seperti yang dilakukan kelompok masyarakat dan desa Jetis, kecamatan Nusawungu, Cilacap, JawaTengah. emarin jumat,31/3 mengadakan acara wisata budaya Merdibumi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMw9S7gCMj8AUfkkavMkGxqOmSZ9v5uDIm42Y1t1DJNwYl1z6JAqv3MoEGCLC3HQs5Qg7YKCTzHq7tFvUY_cPA_A3mo4J9k51BUpt7OjHu60M8_awtRplYO6ac3T61GeQYnWVjvIfLlkIH/s320/jetis+1.jpg)
Ketua panitia Merdibumi tahun 2017 H.Muharno SE, sekaligus ketua Desa Wisata Jetis,mengatakan,'acara merdibumi yang diadakan tiap tahun ini, dipusatkan di gerumbul (dusun) Mertangga,desa Jetis, Merdibumi yang diawali dengan kirab hasil bumi oleh warga dan perangkat desa serta kelompok desa Wisata dengan membawa hasil bumi berupa padi, kerbau (hiasan), gunungan sayuran dan buah-buahan, sayuran yang dikirab dari balai desa Jetis sampai dengan makam Suryanegara,
Muharno yang didampingi bapak Saimun menambakan,' Merdibumi yang diadakan dimakam panembahan Suryanegara mempunyai sejarah, sejarah singkat terkait babad panembahan Suryanegara pada jaman Mataram Adipati Ayah kebumen mempunyai 4 anak, anak pertama Pangeran Suryanegara, anak kedua Kertanegara, ketiga Pangeran Diponegara, ke empat Nini Sumbut, Lanjut Muharno yang juga Mantan anggota DPR ini,
"Cerita Pangeran Suryanegara dari desa dimakamkan disini gerumbul Mertangga,pada satu hari di kadipaten Ayah, Kebumen terjadi ada pengangkatan Adipati Ayah anak no satu Pangeran Kertanegara (adik kandung pangeran Suryanegara), padahal aturannya adat atau kebiasan pergantian Adipati anak nomor satu yang diangkat menjadi Adipati Ayah, namun karena malu, (malu untuk mengalah) ahirnya Suryanegara berjalan kearah barat mertangga (bertetangga) ke desa sebelah desa Jetis. Kabupaten Cilacap, dan Suryanegara sampai disini mengembara sampai meninggal disini, acara ini juga di hibur nanti malam kesenian lengger,"kata Muharno pada saat pembukaan acara merdi bumi.
Menurut Saiful salah warga Jetis, mengatakan,"cerita awal pada jaman dahulu sebelum kemerdekaan ada dua orang petani di desa Jetis, setelah memanen hasil tani mengadakan syukuran atas hasil panen dan ahirnya warga lain dengan memberikan hasil panen, tiap tahun diadakan Merdibumi, Desa Jetis ini tiap tahun mengadakan merdi bumi, biasanya diadakan pasca panen. Tahun 2012 desa Jetis dinyatakan sebagai desa wisata mendapatkan penghargaan nomor 1 se Kabupaten Cilacap, Juara 1 pokdarwis tingkat kabupaten Cilacap tahun 2015, ada turis Thailand berkunjung kesini belajar bertani memetik petik timbang semangka, tambah Saiful.
Hadir pada acara merdibumi ribuan warga Jetis serta warga sekitarnya dan para pedagang meramaikan acara itu, sebelumnya warga jetis mengadakan penyembelihan kerbau dengan cara swadaya warga dan daging kerbau dibagi-bagi kewarga kembali. Dihadiri oleh Bupati Cilacap diwakili Dinas Pendidikatan dan Pariwisata diahiri doa Kyai Mustofa Bisri kepada among Tani, among tukang,among nelayan dan seluruh warga Jetis serta para leluhurnya.
Selain wisata tahunan Merdibumi, di Jetis sebagai desa Wisata tempat wisata Agro wisata pertanian, pantai Cemara Sewu, pantai Bungso, pantai Congot/jetis, pantai Karangbanar tempat petilasan Nyi Rorokidul. Kepala desa Jetis yang dipimpin Budiman, desa Jetis kurang lebih berjuml;ah 7500 warga petani, nelayan dan buruh , Desa Jetis terdiri
dari 3 dusun, (Mertangga, Sikudi, Jetis). Acara ini oleh
diadakan pemerintah Desa Jetis pengurus Desa wisata, didukung komunitas koperasi perikanan,
padepokan pencak silat, kesenian ebleg, kesenian ledek (lengger), lembaga
desa, masyarakat petani Jetis dan masyarakat sekitar. (kbm.com.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar