Senin, 15 Februari 2016

Warga Kawasan Kars Gombong Tolak PT Semen Gombong


- Datangi Perijinan BPMPT dan Kantor LH Kebumen
Kebumen, 8 /feb 2016 harian Banyumas 

Wartawan Eko 

Membaca Kritis Perubahan Tim Penilai Amdal

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kebumen melansir pengumuman permohonan ijin lingkungan pt. Semen Gombong pada Rabu (3/2). Sontak maklumat ini bikin gaduh warga penduduk kawasan karst Gombong selatan.


Surat maklumat bernomor 503/03/P-IL/II/2016 yang ditandatangani Plt Kepala BPMPT Kebumen Aden Andri Susilo ini memicu kegaduhan sosial, terutama di kalangan masyarakat desa Sikayu Buayan yang hampir 80 persen pegunungan karst terumbu di wilayahnya bakal dijadikan areal tambang industri semen milik grup Medco Energy ini. Beberapa warga mendesak organisasi Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (Perpag) untuk menyikapi. Samtilar, Lapiyo, Nanang Triadi dan beberapa organiser lain pun segera menggelar rapat warga.

Keterkejutan ini memang sangat beralasan. Pasalnya, kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di desa Sikayu (19/12/2015) lalu telah menghasilkan kesepakatan moratorium ijin tambang karst di seluruh pulau Jawa. Di tengah kesibukan mengolah sawah pasca musim tanam, Perpag menggelar rapat warga (6/2) guna bermusyawarah dalam menentukan sikap.

“Sepertinya penolakan masyarakat (terhadap tambang semen - red) selama ini tidak dianggap”, cetus Lapiyo wakil ketua Perpag di rumahnya.

Pergantian Anggota Tim Penilai Amdal

BPMPT Kebumen dalam maklumat permohonan ijin lingkungan pt Semen Gombong itu juga merilis komposisi anggota Tim Penilai Amdal tanpa konfirmasi dan tanpa sepengetahuan tim. Masuknya nama Anggito Abimanyu menggantikan Moh. Sujangi (Lsm Forum DAS Lukulo) yang wafat seminggu sebelumnya; mengundang tandatanya.

Beberapa anggota Tim Penilai Amdal pt Semen Gombong dari kalangan masyarakat yang dikonfirmasi perihal masuknya nama Anggito Abimanyu, mengaku tak tahu menahu. Di luar itu, ada pula Marsinus Yosa yang semula direkrut masuk tim penilai Amdal, bahkan telah mengikuti Bintek Penilaian Amdal di BLH Provinsi Jateng; hingga hari ini namanya tak tertera lagi.

“Dalam banyak hal, tak keseluruhan anggota tim penilai Amdal dilibatkan di tiap tahapannya”, ujar Nanang Triadi yang juga anggota Tim Penilai. Dia menambahkan rekruitment wakil masyarakat dalam tim penilai Amdal ini terkesan cuma formalitas belaka. Dalam prakteknya cenderung manipulatif.
Dukungan aksi-aksi penolakan tambang semen di kawasan karst Gombong selatan makin meluas. Di internal Perpag sendiri terbangun penguatan kesadaran lebih kuat perspektif ekologi lingkungannya. Saat rapat warga ini digelar, ibu-ibu yang berinisiatif menjaring saweran spontanitas untuk kas berhasil menghimpun patungan sebesar Rp. 492 ribu.

“Surprise, bisa untuk menopang operasional Perpag”, komentar Siti Hanifah, aktivis perempuan desa Sikayu.(eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar