Nusantara.com
Kebumen,24 /8
Karnaval kemerdekaan RI ke 71 kemarin sebagai simbol kekuatan budaya masyarkat Kebumen.Seluruh warga kebumen dari pelosok desa kebumen tumpah riuh menyaksikan alat ukur keberhasilan pembangunan di Kebumen yang berbasis Pertanian.
Karnaval yang setiap tahun ini di adakan oleh pemda Kebumen,kemarin selasa 23/8. diikuti 200 lebih peserta dari semua lapisan masyarakat, desa, intsansi dan pelaku usaha di Kebumen.
Nusantara.com ketika bertemu dengan Eko Wahyudi ketua UKM Sugihbareng.group menuturkan," kami mengikuti dan sekaligus memantau Karnaval Kebumen ke 71 dengan semboyan "kerja nyata " sebenarnya menjadi sebuah gerakan masyarakat kebumen untuk berubah menuju kemajuan dan tetap mempertahankam nilai-nilai kearifan lokal.namun budaya belajar dan keras kita harus digenjot."kata Eko.
"Kearifan lokal kebumen, salah satunya ya pertanian, pertanian luar biasa hasilnya di kelola dengan baik, dan di beri pendidikan untuk bertani sebagai kekuatan kemenangan pasar bebas di era MEA dan pasar bebas ini."kata eko yang tiap hari berprofesi sebagai penjual PISCOK Merdeka.
Lanjut Eko, "Kami kemarin menampilkan hasil pertanian desa, dengan tema rumah jambu merah dari desa Kedawung,Pejagoan.Jambu merah Penambangan dengan varian branch "juara vitamin C" bergabung dengan peserta karnaval No 94 Diperindagsar, karnaval tahun 2014,kemarin gabung dengan PLUT dan UKM.
"Kami tidak memusingkan angka KemiskinanKebumen, justru jika betul-betul miskin, justru kemiskinan ini sebagai pemicu untuk bisa mendorong kerja keras pemerintah kebumen sampai dengan pucuk desa dan RT untuk bekerja nyata atas potensi kekuatan kita,"
Lanjut Eko, ketika berpose bersama peserta karnaval dari BMH Hidayatulloh (lihat foto) menjelaskam," Ohya...kita harus mandiri dan pantang mundur
..katanya dengan nada semangat tangan terkepal maju kemuka.
Eko berharap," lebih penting lagi peranan stakeholdernya antara semua elemen harus satu langkah saling bahu dan membahu, misalnya untuk bisa satu langkah terpadu dalam bidang pertanian. Bidang pertanian harus terpadu integral dengan kurikulum sekolah, potensi desa, skill, pasar, wisata dan lainnya pasti akan tergerakan."tandas Eko yang juga alumni IAINU Kebumen (nus)